Senin, 25 Juli 2011

Linguistik—Sebuah Pengantar


Kata linguistik diserap dari kata bahasa Inggris linguistics yang berakar dari kata Latin lingua yang berarti ‘bahasa’. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa.
Oleh karena itu, objek kajian linguistik adalah bahasa. Apa itu bahasa? Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia atau tulisan sebagai wakilnya.
Ada dua jenis objek kajian linguistik yaitu objek primer dan objek sekunder. Objek primer linguistik adalah bahasa lisan, sedangkan objek sekundernya adalah bahasa tulis. Bahasa lisan menjadi objek primer karena pada dasarnya bahasa itu dilisankan. Bahasa lisan juga lebih dahulu ada dibandingkan bahasa tulis. Bahkan, masih ada suku-suku di daerah terpencil yang belum mengenal bahasa tulis.
Linguistik memiliki banyak cabang. Cabang-cabang tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu cabang-cabang yang mengkaji elemen internal bahasa dan cabang-cabang yang mengkaji keterkaitan bahasa dengan elemen eksternalnya. Elemen internal bahasa adalah elemen yang yang membentuk bahasa atau satuan kebahasaan sedangkan elemen eksternal bahasa adalah konteks di sekitar bahasa itu seperti siapa yang berbahasa, kepada siapa orang berbahasa, apa tujuan orang berbahasa, dsb. Cabang linguistik yang mengkaji elemen internal bahasa adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, serta analisis wacana. Sementara itu cabang linguistik yang mengkaji keterkaitan bahasa dengan elemen eksternalnya antara lain sosiolinguistik dan pragmatik.
Ada sepuluh satuan kebahasaan yang menjadi elemen internal bahasa, yaitu bunyi, fonem, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Setiap satuan kebahasaan dikaji oleh kelima cabang linguistik di atas—fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, serta analisis wacana. Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa. Fonologi memiliki dua cabang yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik mengkaji bunyi, sedangkan fenemik mengkaji fonem dan suku kata. Morfem dan kata dikaji dalam morfologi. Sintaksis mengkaji hubungan antarkata dalam bentuk frasa, klausa, dan kalimat. Kumpulan kalimat yang memiliki hubungan bentuk dan makna dalam rupa paragraf dan wacana dikaji oleh analisis wacana. Sementara itu, makna sebuah kata dan makna antarkata yang membentuk frasa, klausa, dan kalimat dipelajari dalam semantik.
Selain itu, masih ada cabang linguistik yang bersifat interdisipliner dan terapan. Cabang linguistik yang bersifat interdisipliner adalah cabang linguistik yang mengkaji bahasa bersama ilmu lain seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, neurolinguistik, filsafat bahasa, stilistika, dsb. Sementara itu, linguistik yang bersifat terapan misalnya penerjemahan, pengajaran bahasa, dan leksikografi atau ilmu perkamusan.

Sumber:
Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wijana, I Dewa Putu. 2009. Berkenalan dengan Linguistik. Yogyakarta: Pustaka Araska.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Media Bahasa Indonesia. Design by WPThemes Expert

Blogger Templates, Free Samples And CNA Certification.